Posted in B.A.B.O story, Fanfiction, KyuMin couple, Romance

B.A.B.O story: 결혼 [Wedding] 2 of 2

BABO story

[Babo Angel & Babo Obscure]

 992846_10151943981228943_707185433_n

cr pict: erseunggi

***

            Kontrak! Yah kontrak!

Kyu Hyun ingat pernah menulis kontrak yang otak jeniusnya pikirkan ketika perjalanan bermobil-penuh-bunga ke tempat ini tadi. Kontrak pernikahan, memangnya apa lagi?!

Ia ingat pernah menulis di sana tentang pernikahan dua bulan atau sampai otaknya menemukan cara terbaik untuk mengakhiri pernikahan konyol itu segera. Sebelum itu, tidak ada tidur sekamar, tidak ada persentuhan, bahkan tidak ada ciuman seperti yang setiap pasangan lakukan setelah menikah. Ia ingat menulisnya dengan benar.

Lalu, ketika ia berniat merogoh saku untuk mengeluarkan surat kontrak itu, memaksa gadis di sampingnya untuk menandatangani kertas itu nanti, ketika sang Pastur sedang sibuk membacakan firman dan sambutan entah apa yang membuatnya mengantuk. Kemudian kalimat itu berujung, ia hafal ini, semudah menonton drama.

“Cho Kyu Hyun, bersediakah kau menerima Lee Yeon Min, dengan di satukan oleh tuhan tidak bisa dipisahkan oleh seorang manusiapun kecuali oleh kematian, bahwa kau juga akan menerima pasanganmu baik dalam susah maupun senang, baik dalam sakit maupun sehat, mencintainya sepanjang hidupmu?” suara berat pria berjanggut putih dan berkeriput menandakan betapa tua ia itu.

“Iya,” jawab Kyu Hyun sekenanya yang berakhir dengan kesadaran bahwa beberapa mata tengah menatapnya horor, yang paling menyeramkan ada pada wanita yang menurunkan sebagian sifat-sifat buruk padanya, Ibunya.

“Ah, Ye. Aku bersedia,” ralatnya, jauh lebih takzim, membuat nyonya Cho tersenyum puas.

Pria itu balas mengangguk pelan sebelum memutar arah pandang kepada Yeon Min, “Lee Yeon Min, bersediakah kau menerima Cho Kyu Hyun, dengan di satukan oleh tuhan tidak bisa dipisahkan oleh seorang manusiapun kecuali oleh kematian, bahwa kau juga akan menerima pasanganmu baik dalam susah maupun senang, baik dalam sakit maupun sehat, mencintainya sepanjang hidupmu?”

Kyu Hyun mengikuti menatapnya, gadis itu sepertinya tidak sadar bahwa sang pastur tengah berbicara padanya. Ia justru sibuk memperhatikan ujung gaunnya sambil mengerucutkan bibir, sepertinya itu adalah hobi-nya. Kyu Hyun harus menyenggolnya untuk menyadarkan gadis itu. Ia tampak panik dan mengedarkan pandang sebentar. Astaga, bodoh sekali, pikir Kyu Hyun.

“Lee Yeon Min, bersediakah kau menerima Cho Kyu Hyun, dengan di satukan oleh tuhan tidak bisa dipisahkan oleh seorang manusiapun kecuali oleh kematian, bahwa kau juga akan menerima pasanganmu baik dalam susah maupun senang, baik dalam sakit maupun sehat, mencintainya sepanjang hidupmu??” ulang pastur itu lagi.

Gadis itu untuk sesaat tidak mengatakan apapun, mmebuat Kyu Hyun mau tidak mau menatapnya dengan raut sedikit… gelisah. Ia tidak menyukai ketika gadis itu diam dan tidak mengatakan apa-apa, ayolah, iya bukan kata yang sulit.

Kemudian, senyumnya secara otomatis tertarik begitu melihat senyum di garis tipis bibir berwarna merah muda itu. Gadis itu mengangguk mantap, menyebabkan ada goyangan sedikit pada tatanan rambutnya, “aku bersedia”

Saat itu, Kyu Hyun tidak tahu, hanya saja, seperti ada gempa yang mengguncang dunianya sesaat. Gadis itu, terlalu sulit untuk diabaikan. Ia tidak tahu lagi apa yang diucapkan pastur itu atau tepuk tangan riuh di seputarnya, pusat dunianya tiba-tiba saja sudah berpindah pada gadis itu. Gadis itu… gadis yang akan tetap di sisinya puluhan tahun mendatang, gadis yang akan pertama ia lihat ketika bangun dan terakhir ia lihat ketika akan tidur. Gadis yang… seharusnya ia rindukan setiap ia tidak sedang dirumah. Gadis ini, pengantinnya.

“Silahkan mencium pengantinmu,”

“NE?!!”

Keduanya berpandangan, baru saja terpikir tentang hal yang satu itu. Dan itu… tidak mungkin ‘kan? Ini bahkan kali pertama mereka saling tatap.

Kyu Hyun tahu, tubuh gadis itu menegang hebat ketika Kyu Hyun berusaha mempersempit jarak antara mereka. Ia masih ingat tentang surat kontrak di saku jasnya beserta isi-isinya, tapi kertas malang itu justru berakhir dnegan sobekan-sobekan kecil yang Kyu Hyun lakukan diam-diam. Tidak ada lagi kontrak, ia tidak menginginkannya. Pikiran sempit itu serta merta mengkhianati logikanya, mengusir akal sehat yang coba Kyu Hyun pertahankan sejak pertama menatap gadis itu. Yeon Min mundur selangkah kecil, membuat Kyu Hyun otomatis menyunggingkan senyum miringnya yang diartikan otak Yeon Min sebagai ancaman. Dengan sigap, tangan pria itu telah meraih pinggangnya, tangan lainnya menyusuri wajah Yeon Min, dari mulai pelipis lalu pelan-pelan bergerak seperti coba berkenalan pada pipi, kelopak mata dan organ lainnya.

“M-mau apa kau?” tanyanya, jelas sekali suaranya yang gugup, sialnya justru bergema sangat halus di telinga Kyu Hyun.

Yeon Min tercekat, napas pria itu hanya sejengkal dari wajahnya dan bahkan ia bisa mencium aroma sabun dari pria itu. Napasnya yang hangat memantul di kelopak matanya ketika ia mencoba mengerjap. Tuhan, rasanya membuka mata adalah pekerjaan yang sangat sulit sekarang. Semua orang tampak riuh dan antusias, ia samar-samar bisa menyadarinya setelah cukup lama disibukkan dengan perasaannya sendiri, perasaan seperti ada bom waktu yang dipasang di jantungnya.

Maka ketika gadis itu lengah, saat itulah ia tidak begitu menyadari ketika Kyu Hyun sudah menarik wajahnya untuk mendekat, bibir tebal itu terasa tidak pernah sedekat ini, ia tidak pernah berada dengan pria manapun dalam posisi seperti ini. Dan… Yeon Min memejamkan mata. Pasrah.

Basah. Lembab. Hangat. Tiga rasa itu yang berhasil ia simpulkan setelah beberapa detik tidak sanggup berpikir. Ia menelan ludahnya terlebih dahulu sebelum memutuskan membuka mata. Kyu Hyun menciumnya, di kening. Kejutan lainnya, saat membuka mata, maka sajian pemandangan yang dilihatnya adalah sesuatu yang agak aneh. Kyu Hyun tersenyum, simetris, wajar, dan manis. Disitulah letak anehnya. Manis, senyum itu tidak cocok dengan Kyu Hyun sama sekali.

“G-gomawo~” Tapi yah, tetap saja Yeon Min merasa harus berterimakasih meski terdengar konyol. Terima kasih? Terimakasih karena Kyu Hyun tidak mencium bibirnya? Karena Kyu Hyun tidak membuatnya merasa ternoda? Di hari pernikahan mereka?!

“Jangan,” balas pria itu misterius, mengerling sebentar dengan kilat mata ganjil, lalu kembali kepada senyum manis memuakkannya.

***

Konsep pernikahan itu adalah pesta kebun. Sederhana, umum, biasa. Biasa sekali. Tidak mencolok. Gadis itu suka kesederhanaan dan tidak suka menjadi pusat perhatian, karenanya ia tidak suka berbuat aneh-aneh. Hidupnya bisa dikatakan lurus tanpa belok berarti, mulus seperti jalan tol, tapi mungkin itu hanya berlaku sebelum ia bertemu Kyu Hyun, karena ia tidak tahu setan gila macam apa Kyu Hyun itu. Pria itu, bisa saja menjungkir balik dunianya semudah menginjak puntung rokok, atau semudah ia memompa detak jantung Yeon Min tiga kali lebih cepat saat pertama menemukan keajaiban di matanya, keajaiban yang membuatmu sulit berpaling, sulit berpikir, dan sulit tidak jatuh.

Hanya ada sebagian kecil hal-hal aneh konyol, seperti misalnya Yeon Hee yang mati-matian menolak kamera, ia mirip sekali dengan Kyu Hyun soal betapa benci terhadap benda optik yang satu itu. Dan entah sejak kapan kenalnya, Myung Soo yang mengetahui itu justru sibuk menenteng dan mengejar dengan kamera digital siap bidik di tangannya, tidak lupa senyum miring terus menempel di bibirnya.

“Demi Tuhan aku akan melaporkanmu pada Yo Jung!!!” jerit Yeon Hee sambil sebisa mungkin menutupi wajah dari berbagai sisi.

“Ayolah~ berikan satu pose terjelekmu untuk kuberikan pada Yong Hwa sunbae,” tawa pria itu seketika menyeruak lagi. Yeon Min sejenak mengernyit, mengira adiknya terlalu pendiam jadi adalah hal aneh jika Myung Soo bisa tertawa semengerikan itu.

Ia menggeleng, tidak mau ambil pusing. Lagipula rasanya hal yang bagus Myung Soo terlihat seceria itu, jadi ia kembali menyeret gaun putihnya pelan-pelan menuruni tangga gereja, menuju kebun. Bagaimanapun ia takut tersangkut gaun sendiri, bukan takut malu, tapi lebih kepada takut ia merusak gaun secantik itu, yang mungkin harganya juga sangat cantik, memikirkan itu membuat gaunnya serasa bertambah bobot dua kali lipat saja!

Melewati meja-meja kayu yang berpasangan dengan kursi-kursi kayu, Yeon Min terus mengurai senyum. Alam. Konsep ini alam sekali, mau tidak mau membuatnya merasa akan mati kesenangan. Rasanya… sangat alami, menenangkan. Di sudut, ia dapat melihat seorang dari keluarga Cho yang diceritakan kedua orang tuanya sebagai makhluk paling absurd yang pernah ada tampak menikmati hidangannya di atas selembar karpet piknik. Kim Jong Woon, dengan sepiring lasagna di tangannya, tampak sangat normal dan tidak ada yang salah. Pria itu tampak sedang mengobrol ringan dengan gadis cantik yang ia kenal cukup baik, Cho Ah Ra serta Kim Ha Na. Kim Ha Na, mendadak ia merasa tidak ingin melihat wanita itu dulu. Yeon Min sudah nyaris berbalik dan memaksa Kyu Hyun berbalik juga saat suara laknat itu ditujukan untuknya.

“MENANTUKU!!!”

Bukan Kim Ha Na, tapi ini lebih parah, Cho Yeong Hwan. Pria itu tampak bersemangat sekali ketika akhirnya berlari dramatis dan memeluk Yeon Min erat-erat. Gadis itu sesak napas, ia baru akan menyedot oksigen banyak-banyak ketika Kim Ha Na datang, memeluknya tak kalah erat, yang kemudian digilir dengan Ah Ra, Ha Neul, Jong Woon dan sepertinya seluruh keluarga besar Cho. Mereka yang paling antusias atas pernikahan ini.

“Kyu Hyun-ah~, aigooo~ istrimu ini seperti boneka saja! Eoh? Jagalah dengan baik, berhenti bersikap seperti anak kecil,sayangi dia,”

“Ayah, aku sudah menghafalnya. Kau mengatakan itu sudah tujuh belas kali,” sahut Kyu Hyun cepat, dingin.

“Yeon Min-ah…,” Ha Na membuka mulut untuk menyambung pidato sang suami.

“Ayah, Ibu! Bisakah… tinggalkan kami? Bagaimanapun kami pengantin baru, perlu waktu untuk…,”

“Ah, arasseo! Arasseo!”

Sekarang keluarga itu tampak antusias mengangguk-angguk dengan cengiran lebar di wajah masing-masing, Yesung bahkan sempat menutup telinga Yeon Hee yang dibalas dengan injakan di kakinya tapi masih sempat memberi ssenyum lebar penuh binar pada kedua mempelai. Kyu Hyun hanya kembali mendengus dengan tampang dingin sebeum akhirnya menggenggam lengan Yeon Min erat dan menariknya dari gerombolan aneh, menyesal harus mengakui bahwa gerombolan aneh itu adalah keluarganya sendiri.

“Gomawo” Yeon Min mengigit bibir.

Ia bisa bernapas dengan benar sekarang dan tidak perlu susah payah menyeret gaunnya lagi setelah Kyu Hyun menghentikan langkah mereka tepat di belakang kerumunan yang ramai, tidak ada yang memperhatikan sepasang pengantin, sang tokoh utama dalam pesta ini sepertinya.

“Jangan lega dulu, aku serius.”

“Eh?”

“Aku serius soal meminta ijin tadi,” ujarnya, menggantungkan kalimat dan tersenyum miring.

Detik itu juga Yeon Min tidak sempat menghindar, di antara kerumunan banyak sekali orang itu, dengan kemungkinan mereka tidak diperhatikan, Kyu Hyun sudah menarik pinggangnya. Lagi. Yeon Min beringsut sebisanya ke belakang, tapi tangan pria itu tetap keras kepala mengejarnya, memaksa tubuhnya mendekat, sampai menemukan bibirnya dan meraupnya begitu saja. Sampai di titik itu, semua yang bisa ia lakukan adalah tidak ada, kecuali membalas. Tidak, bukan membalas, ia tidak mengerti apapun. Yang bisa dilakukannya hanya diam, pasrah, menerima, dan membuka bibirnya pelan secara otomatis ketika Kyu Hyun menggigit bibir bawahnya. Yang ia tahu hanya… ini sedikit aneh, panas, tapi memabukkan. Jika di deskripsikan pada sebuah benda, maka jawabannya adalah wine. Ciuman itu seperti wine.

***

“Jemma, eoddiga?” Dong Hae coba menyamankan posisinya, memperbaiki remasan tangannya pada jaket yang sedang dikenakan Jecelyn —menjadikan baju itu sebagai pegangan karena ia tidak mau mengambil resiko Jecelyn mengamuk dan menurunkannya di jalan sekali lagi jika ia tetap nekat memeluk pinggang gadis itu— sambil juga mengelap keringat yang sesekali menetes di pelipisnya.

Perjalanan lima jam itu lumayan melelahkan ternyata, dan Jecelyn tetap belum meutuskan untuk sekedar singgah di kedai ramyeon atau apa saja yang menjual makanan untuk mengisi perut mereka.

“Gyenggi-do,” jawab gadis itu pendek di antara ributnya angin.

“MWO?! Untuk apa kesana?!”

“Kakekku. Kakekku tinggal di sana.”

Dong Hae menelan ludahnya. Ia tidak pernah ke Gyenggi-do sebelum ini, bahkan daerah-daerah yang ia tahu hanya terhitung Mokpo dan Seoul, dua tempat yang sempat ditinggalinya. Benar kata Jecelyne, anak ini sungguh rumahan sekali.

Motor itu melaju terus dalam kecepatan yang tidak bisa dikatakan santai, setidaknya bagi Dong Hae, ia sempat berani bersumpah bahwa ia lebih memilih menaiki roller coaster sepuluh kali putaran daripada berada sepuluh menit lebih lama lagi di atas motor yang seperti sedang menawarkannya cara tercepat menggapai surga tersebut. Satu-satunya alasan yang membuat Dong Hae bertahan nyaris lima jam ini, adalah karena Jecelyne. Karena gadis itu tampak menikmatinya. Karena gadis itu bahkan bersenandung sesekali meski suaranya jauh sekali dari penyanyi semacam IU atau Ailee, setidaknya ini suara satu-satunya yang ingin didengar Dong Hae setiap harinya. Karena saat ini ia bisa bersama gadis ini, tidak ada yang perlu ia khawatirkan lagi.

“Sudah sampai?” Dong Hae terlongo sebentar menatap sekeliling, ia tidak menemukan satu rumah yang tampak benar selain pohon-pohon dan sebuah kuil tua tak jauh dari tempat Jecelyne memarkirkan motornya.

“Sial! Bensinnya habis, ini gara-gara kecerewetanmu, ahjussi!” umpatnya sambil meniup-niup poni kesal setelah melepaskan helm dan membiarkan angin yang menerpa membuatnya merasa lebih segar. Ia turut mengedarkan pandangan, lagi-lagi tidak menemukan apa-apa selain barisan pohon dan sebuah kuil tua.

Aissh, padahal ini sudah Gyenggi-do dan rumah kakeknya mungkin sudah dekat.

 

***

“Minumlah,” pria tua berjanggut itu terkekeh ramah sambil menyodorkan dua gelas teh pada Dong Hae dan Jecelyne. Setengah jam yang lalu pria itu memperkenalkan diri sebagai Ahn Jae Suk, orang yang mengabdikan sisa hidupnya untuk merawat kuil tua itu. Berikutnya ia mengajak Dong Hae dan Jecelyne ke rumahnya yang terletak persis di belakang kuil, sederhana dan kecil karena ia mengaku tinggal seorang diri saja. Pantas saja jika ia kegirangan saat menemukan dua anak muda ini seperti tidak pernah melihat manusia untuk rentang waktu yang lama.

“Aku cukup kaget karena sekarang jarang sekali orang mengunjungi kuil ini,” celotehnya sambil membuka lemari dan mengeluarkan dua buah selimut tebal dari rak atas. “Anak muda sekarang tentu lebih memilih gereja, iya kan?”

“Ne?” Dong Hae nyaris tersedak ketika menyeruput tehnya. Ia menatap Jecelyne yang menunjukkan wajah sama tidak mengertinya dengan omongan tidak jelas juntrungannya kakek itu. Dahinya sama berkerut bingung.

Kakek itu terkekeh lagi, hampir setiap waktu. “Jadi, katakan padaku, apa yang membawa kalian kemari? Apakah konsep sederhana dan mengembangkan budaya Hanguk? Atau… apa kalian sedang kabur karena tidak mendapat restu?”

“NE??!!!”

Bergantian kakek itu yang mulai menatap mereka heran.

“Kalian kesini untuk menikah ‘kan?”

 

***

 

“Malam pertama?”

Yeon Min bergidik. Ia sudah puluhan kali bertanya pada cermin di hadapannya dan tidak menemukan jawaban apa-apa. Wajah di pantulan sana sama takutnya dengan apa yang ia rasakan sekarang. Obrolan yang ia lakukan dengan Ah Ra tadi benar-benar berhasil membuatnya bergidik ngeri. Apa yang diucapkan sambil mengerling menggoda oleh anak perempuan tertua keluarga Cho tadi? Ia mengatakan bahwa sudah menyediakan di dalam lemari kamar pengantin mereka pakaian-pakaian tipis yang layak. Layak? Dia bilang sangat tipis dan transparan, lalu darimana dia bisa menyimpulkan itu sebagai pakaian paling layak untuk dirinya dan Kyu Hyun nanti malam?!

Astaga! Astaga! Yeon Min menyalakan keran wastafel, mencuci wajahnya buru-buru untuk ke sekian kalinya, berharap dengan begitu otaknya bisa berpikir lebih jernih padahal tidak, semua tambah kalut saja terutama ketika ia melihat jam dinding yang terpajang di pojok toilet dan menyadarkannya bahwa itu sudah nyaris pukul sepuluh malam. Hal buruk lain, ia nyaris tidak pernah tidur lewat dari jam sembilan! Matanya terlalu manja untuk mentolerir itu. Sekarang ia otomatis menguap, matanya menegrjap-ngerjap, mencuci wajah dengan air segar sedikit membantu membuat mata itu tidak terpejam begitu saja.

“Apa yang harus kulakukan? Apa aku akan tidur di toilet?” gumamnya putus asa.

Ia berjalan pelan —sangat pelan sampai tidak menimbulkan bunyi apapun di lantai— ke arah pintu toilet dan menempelkan telinganya di sana, coba menguping apa yang sedang Kyu Hyun lakukan. Tidak ada suara apa-apa. Seingatnya ia sudah meningkatkan ketajaman pendnegarannya semaksimal mungkin tapi tetap saja tidak ada suara apapun yang bisa ia tangkap. Yeon Min menghela napas dan menghembuskannya secara berlebihan lewat mulut sampai poni-poninya beterbangan sebelum memutuskan untuk mengintip lewat lubang kunci. Perlu waktu cukup lama dan sempat kesusahan saat ia berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk dari lubang kecil itu agar ia bisa melihat semua dengan jelas, tidak ada apa-apa selain kasur bertabur bunga yang rapi. Lalu kemana Kyu Hyun?

Mendadak Yeon Min merasa harus panik saat lubang kunci tempatnya mengintip berubah gelap total. Ia belum sempat membuat persiapan apa-apa bahkan untuk berdiri dengan benar saat sekonyong-konyong pintu itu terbuka dan Kyu Hyun berdiri persis di hadapannya. Ia meneguk ludah payah tapi belum berhasil membuatnya bisa bergerak atau setidaknya berdiri. Masih dalam posisi itu, membungkuk pada Kyu Hyun, Yeon Min menatap marmer lantai dalam-dalam, berharap mereka bisa menyelamatkan wajahnya dari rasa malu. Ia takut sekali menatap Kyu Hyun sekarang.

“Apa yang kau lakukan? Bangunlah, pabo-ya!”

“Ak-Aku…,”

Sebelum kalimat itu terselesaikan, Kyu Hyun sudah menarik kerah baju handuk bagian belakang Yeon Min, membuat gadis itu terseret-seret dengan gerakan sulit ketika Kyu Hyun menariknya.

“Hyaaaaa!!!! Hentikan, pabo-sshi!!!” jeritnya tidak sadar sambil memeluk kaki Kyu Hyun, cara yang ampuh untuk menghentikan langkah pria tidak berperasaan itu. Huh, sembarangan sekali seenak jidatnya menyeret orang dengan cara begitu!

Kyu Hyun berbalik tepat saat Yeon Min berhasil menegakkan tubuhnya yang tidak tinggi, mmebuat Kyu Hyun harus merendahkan pandangan untuk bisa menatap tepat gadis itu di manik matanya.

“Mwo? Kau panggil aku tadi apa? Paboya!”

“Pabo-sshi!” Gadis itu tak kalah sengit, meski tetap saja, wajahnya tidak mendukung sama sekali, hanya membuat Kyu Hyun ingin tertawa geli sampai bergulingan.

Tapi ia menahan sebisanya. Tatap membunuhnya tetap semengerikan yang orang bilang. Dan ia tidak segan-segan saat menarik gadis itu, menaikkannya dalam posisi terbalik ke punggungnya, mengambil langkah-langkah lebar lalu segera menghempaskan gadis itu ke kasurnya, kasur mereka.

Sejenak ia menikmati aroma taburan fressia dan mawar yang bertaburan dimana-mana,nyaris di setiap sudut ruangan dan paling banyak di kasur itu. Tidak ada neon atau penerangan modern, bukan karena ibunya tidak bayar listrik, tapi mungkin sengaja dimatikan dan mereka hanya berbekal penerangan oleh banyak sekali lilin bersusun di sekitar. Mau membuat kebakaran ya?! Kyu Hyun mendengus sebal, merasa perlakuan ini begitu norak dan membuatnya mual. Pasti kerjaan trio cecunguk itu! Siapa lagi kalau bukan si cerewet Ah Ra, si setan kecil Yeon Hee dan si kepala besar aneh Yesung. Kyu Hyun berjanji akan membuat perhitungan dengan tiga manusia itu setelah ini. Di lain sisi Kyu Hyu tidak bisa mengabaikan fakta bahwa ia mneyukai ini, sedikit. Terlebih ketika melihat gadis itu panik dan cepat-cepat menutupi kaki bagian atasnya yang tersingkap setelah dijatuhkan Kyu Hyun tadi sebanyak mungkin. Dia pikir aku akan apa? Aissh, seperti aku monster saja! Umpatnya dalam hati.

“Kau sekarang istriku, jadi sebaiknya belajarlah menemani suami, uhm?” Kyu Hyun menyeringai dengan ekspresi gadis bodoh itu. Yeon Min dapat merasakan tubuhnya turut berguncang saat kasur yang ia duduki kini ditimpa berat badan Kyu Hyun. Pria itu mencoba bergerak mendekatinya dan baru berhenti ketika sudah dalam posisi paing dekat yang memungkinkan. Bahkan napasnya yang berbau mint terasa kental saat pria itu semakin memperpendek jarak di antara wajah mereka. Yeon Min memejamkan mata dan merasa tegang, tubuhnya tertarik kebelakang mencoba menghindar, membuat Kyu Hyun menyeringai senang campur geli yang tentu saja tidak terlihat sejak gadis itu memilih untuk tidak mencoba melihat apapun. Mencoba bermain-main sebentar. Tidak lama, karena ia segera meraih dua benda hitam dari atas meja nakas di samping Yeon Min, melemparkannya ke pangkuan gadis itu.

“Temani aku bermain game! Seharian ini tadi melelahkan sekali!”

“N-ne?!!!”

 

***

“Dasar pria tua!”

Dong Hae mengulum senyum simpulnya ketika memperhatikan Jecelyne yang sibuk menendang-nendang kerikil di sebuah jalan berbatuan konglomerat menuju kuil. Gadis itu merajuk sejak sore tadi dan belum mau kembali ke rumah kakek Ahn. Yah, apalagi kalau bukan pria tua itu yang terus meledeknya untuk menikah dengan pria amis bernama Lee Dong Hae itu. Yang benar saja! Memikirkan kemungkinan itu saja Jecelyne sudah menolaknya mentah-mentah.

“Jemma! Kau mau sampai kapan berdiri di situ? Masuklah!”

Gadis itu berbalik, menatap Dong Hae dengan pandangan ‘siapa-kau?’ yang sadis sebelum akhirnya kembali menatap kesal pada kerikil di depannya.

Dong Hae menghampiri gadis itu, menarik tangannya. Gadis itu sempat memberontak namun tidak berbuat banyak ketika menyadari Dong Hae membawanya masuk ke dalam kuil selain memberi tatap membunuh lewat mata besarnya.

“Apa yang mau kau lakukan?”

Pria itu berlutut, memasang sikap berdoa. Menggenggam erat tangan Jecelyne, membuat gadis itu kepayahan saat diam-diam mencoba melepaskan diri.

“Jemma, suatu hari nanti, menikahlah denganku.”

“Jangan bermimpi, ahjussi!” geramnya.

“Aku mungkin tidak tinggi, tidak tampan, tidak sangat kaya, dan berbagai kata tidak lainnya. Tapi setidaknya, aku yakin aku adalah pria yang paling berusaha mencintaimu sebaik mungkin setiap harinya.”

Jecelyne tidak bisa berbuat apa-apa saat pria itu menatapnya dengan pandangan yang menurutnya menjijikkan, tatap yang menurut Dong Hae adalah tatapan penuh cinta. Apapun itu, yang jelas sekarang Dong Hae tengah menatapnya lekat dan dia hanya berusaha mengalihkan fokus pada apasaja agar tidak terjebak pada kedalaman mata pria itu. Ia tahu, ada yang tidak beres dengan jantungnya yang sekarang berdebar hebat, dan ia tidak mau mengakuinya.

***

Kyu Hyun membuka matanya saat matahari yang menembus tirai jendela memantul di atas kelopak matanya, mengadaptasikan diri dengan sekitar lalu menyadari satu hal. Sekarang ia tidak sendiri lagi. Sekarang ada seorang gadis yang tidur di sisinya, bersamanya, dan akan bangun di sisinya pula.

Ia ingin menggeliat tapi menyadari Yeon Min yang masih bergelung di dadanya, menjadikan lengan atasnya sebagai bantal dan perutnya sebagai guling dengan mata terpejam rapat yang nyaman sekali, ia berpikir ulang dan mengurungkan niat itu. Seingatnya, ketika gadis itu tampak tidak kuat melawan kantuk dan memutuskan melawan Kyu Hyun untuk pergi tidur ketimbang melanjutkan permainan level berikutnya, gadis itu memilih pojok kasur paling ujung, sangat ujung sampai nyaris Kyu Hyun beranggapan ia bisa jatuh, bersikap menjauh seolah Kyu Hyun adalah penderita kusta parah yang patut dihindari dengan jarak minimal dua meter. Yang benar saja! Semua gadis menginginkan berdekatan dengannya. Lalu, ketika bangun, tahu-tahu gadis ini sudah tanpa sadar memeluknya begitu erat. Diam-diam Kyu Hyun tersenyum tanpa sadar mendapati fakta itu.

Ia menghirup udara, menikmati oksigen yang sekarang bercampur aroma rambut gadis, puncak kepalanya tepat berada di bawah dagu Kyu Hyun sehingga rasanya mustahil untuk tidak memasukkan aroma vanila ini ke indera penciumannya. Aroma vanila yang manis, yang membuatnya betah menghirup nafas panjang untuk kedua, ketiga dan seterusnya. Sedikit menyesal, yeah, kenapa ia tidak bangun lebih pagi agar bisa menghidu aroma manis ini lebih lama?

Tidak sampai semenit, ia sudah bisa merasakan gerakan gadis itu yang menggeliat pelan sambil bergumam entah apa. Gadis ini akan bangun. Dan ia akan melihatnya membuka mata, gadis itu juga, akan melihatnya sebagai orang pertama saat pertama kali membuka mata. Terdengar… menyenangkan.

“Eomma…,” racaunya.

Kyu Hyun mengernyit, sedikit tertekan.

“Aissh, kau mengira aku ibumu?!”

Gadis itu memundurkan tubuhnya sedikit demi menatap Kyu Hyun, mengerjap lambat, lalu dengan cepat melompat ke belakang dengan wajah takut.

“Aku ini suamimu, semoga ingatanmu cepat kembali,” gumam Kyu Hyun sinis. Memasang wajah setan sebaik mungkin. Tidak, ia tidak mungkin berwajah manis apalagi mesum di depan bocah bodoh ini. Ia tidak ingin harga dirinya diinjak-injak seorang gadis seberbahaya ini.

“Euhm, mianhae…,” Yeon Min menatapnya minta maaf, sebentar sebelum menunduk memperhatikan selimut di bawah tubuhnya.

Pria itu mengernyit dan mendesah sebentar, tidak mengerti tentang apa yang harus dimaafkan, gadis itu terlalu mudah mengumbar kata maaf sepertinya. Sebuah ide melintas lagi dibenaknya, membuatnya tersenyum timpang dan terlihat mengerikan. Kyu Hyun mengangkat telunjuknya yang panjang dan menggunakan itu untuk menyentil kening Yeon Min.

“Buatkan aku sarapan,” pintanya.

Pria itu tersenyum janggal lagi saat beranjak menuju kamar mandi. Entah apa yang lucu dari ide itu, ia hanya merasa… pasti menyenangkan dibuatkan sarapan khusus oleh orang yang sekareng menjadi milikmu, atau lebih tepat istrimu. Maka ia tidak lagi bisa menahan sneyumnya saat pintu kamar mandi ditutup, saat ia baru saja menyadari ada dua sikat gigi di sana, berdampingan dalam sebuah wadah. Dan ada dua handuk kecil, biru dan pink, berdampingan juga.

 

***

“Bagaimana malam kalian? Menyenangkan?”

Yeon Min tersedak. Kyu Hyun bersyukur karena ia baru saja menelan sarapannya. Sarapan yang mendadak sangat dinikmatinya menyadari istrinya berperan banyak dalam membuat ini. Tidak peduli enak tidaknya, ia merasa buta dengan rasa, bahkan jika gadis itu hanya memberinya kobokan, mungkin ia akan tetap meminumnya dnegan girang.

Kembali pada topik, Yeon Hee mendelik pada Yesung yang menutup telinganya lagi. Sisanya, tuan Cho dan istrinya serta anaknya yang paling tua, Cho Ah Ra, serta Lee Haneul yang sibuk mengambil sesuatu di dapur otomatis tersenyum-senyum.

Kyuhyun melirik gadis yang dari kemarin sudah resmi menjadi istrinya itu, ada rona merah yang kental di pipi gadis itu meski dari tadi ia menunduk dan mengacak-acak sarapannya. Selera makannya yang tadinya cukup bagus sekarang menurun tajam, gadis itu sekarang malah sibuk mengigiti bibirnya sendiri. Dia bukan zombie atau kanibal kan?

Kyuhyun menelan ludahnya menanggapi pandangan menggoda semua orang dirumahnya. Haissh, kenapa mereka menatap seolah ia dan Yeon Min merupakan salah satu jenis sarapan mereka pagi ini sih?! Ia berdeham. Bersumpah dan membeberkan fakta sebenarnya bahwa tidak ada hal menghebohkan apapun yang terjadi semalam hanya akan membuat semua orang menertawakannya dan mengeleng tidak percaya. Tapi yah, memang itu kenyataannya.

“Tidurku nyenyak,” jawabnya mencoba acuh.

Keluarga itu masih saja tersenyum-senyum.

“Tapi, tadi malam, jam dua pagi saat aku mencari airputih ke dapur, aku mendengar suara berisik di kamarmu,” celetuk Ah Ra.

Kyu Hyun mengerang pelan. Astaga! Tentu saja karena tadi malam ia bermain PSP dengan Yeon Min sampai jam tiga pagi. Entahlah, kalau diingat-ingat gadis itu bahkan tidak pandai sama sekali bermain PSP tapi ia rela saja mengorbankan jam tidurnya untuk menemain Kyu Hyun walaupun yah, ujung-ujungnya ia juga tertidur sebelum permainan selesai.

“Lihatlah, kantung mata kalian berdua sduah membuktikan semuanya,” tambah Ha Na girang.

“Aku hanya bermain…,”

“Nah kan! Akhirnya kau mengakuinya!” kali ini Yesung yang bahkan melompat dari kursinya karena terlalu bersemangat sambil masih saja menutupi telinga Yeon Hee, gadis itu masih meronta minta dilepaskan.

“YAK! Ini tidak seperti yang kalian pikirkan!!!” sekarang Kyu Hyun bahkan sudah mengacak rambutnya karena frustasi. Tidak disangka-sangka ternyata keluarganya semuanya berpikiran picik dan mesum.

Dan gadis di sisinya, yang sekarang bersikap pura-pura tidak tahu sambil fokus mengacak lasagna di piringnya itu… Cih! Sok polos! Pikir Kyu Hyun.

“Harusnya aku mengikuti jejak Dong Hae amis itu untuk keluar secepatnya dari rumah ini,” gumamnya secara jelas, bermaksud menyindir yang bisa dikatakan gagal karena satu keluarga itu hanya tertawa-tawa senang saja.

Ah Ra menggamit lengan Kyu Hyun sambil mengerling kecil. “Tidak usah terlalu terburu-buru begitu, kami mengerti kok bahwa kau sekarang hanya ingin tinggal berdua saja, makanya kami sudah menyiapkannya untuk kalian,” ujarnya antusias, menggantung kalimat akhirnya agar Kyu Hyun penasaran, dipikirnya pria itu sangat tidak sabar untuk berduaan saja dengan Yeon Min. Dan kenyataan itu menohok Kyu Hyun dalam-dalam, yang bisa ia lakukan kemudian hanya berusaha secuek dan setidak berminat mungkin.

Kakaknya ini, bagaimana mungkin menjadi semenyebalkan itu? Pasti selama ia di Melbourne otak kakak perempuan kesayangannya itu sudah tertukar dengan milik Yeon Hee. Dan wanita itu juga menggamit Yeon Min untuk menoleh, menangkap secara jelas bahwa wajah gadis itu sedang bersemu merah sekali. Kyu Hyun refleks mengutuk diri untuk dua hal; pertama karena bisa-bisanya gadis itu bersemu merah seolah membenarkan hal-hal mustahil yang keluarganya perkirakan terjadi semalam. Yang kedua, bisa-bisanya gadis itu bersemu merah, bisa-bisanya ia terlihat begitu menarik dengan pipi merah begitu, bisa-bisanya ia membuat Kyu Hyun nyaris tersedak saat menatap pertama ia mengangkat wajah dan berakhir sulit sekali melepaskan tatapannya, juga sulit berpikir dan sulit mempertahankan wajah dinginnya. Gadis ini keterlaluan.

Ah Ra dan yang lain yang melihat itu hanya bisa tersenyum. Ia berpandangan kompak dengan Ha Na, ibunya, dan keduanya saling mengangguk dalam kepahaman. Ha Na merogoh kantungnya, mengeluarkan sesuatu dan menaruhnya di atas meja, menggesernya hingga sampai di depan Kyu Hyun.

“Ini… tiket bulan madu untuk kalian. Kami sudah menyuruh orang untuk menyediakan villa kita yang berada di sana. Kau tahu? Dulu ayah dan ibu juga berbulan madu di sana. Itu tempat paling romantis di dunia.” Tutur wanita itu hangat, sepertinya mengenang kembali moment-moment ketika ia menjadi pengantin baru tuan Cho. “Semoga bulan madu kalian juga menyenangkan!” senyumnya lebar.

Yeon Min menoleh cepat untuk menatapnya, dan kali ini, Kyu Hyun benar-benar tersedak.

“T-tapi Bibi, maksudku Eomma, bagaimana dengan Ibuku? Bagaimana beliau bisa berkunjung?”

Kyu Hyun dengan cepat menatapnya. Gadis ini. Ck! Ia merasa sedikit tidak suka dengan pernyataan itu. Tanpa dipikirkan dua kali, tangannya sudah menarik lengan kecil gadis itu membawanya ke dapur. Ia mendorong dan memojokkan gadis itu ke tembok dengan cara mengurung badan mungil itu dengan tubuhnya sendiri, menumpukan kedua sisi tangannya pada tembok di dua sisi tubuh Yeon Min. Gadis itu mendongak menatapnya, tidak takut, lebih terkesan… bingung. Polos. Lagi, Kyu Hyun merasa frustasi dengan tatapan jenis itu.

“Pernah mendengar ini tidak? Setelah menikah, seorang gadis telah menjadi milik suaminya, bukan orang tuanya lagi. Jadi…, sebaiknya belajarlah menjadi istriku.”

Pria itu menarik nafas. Aroma yang sama dengan yang tadi pagi sempat dicecapnya kembali menguar, aroma yang mungkin akan terbiasa ia cium, dan mungkin saja pelan-pelan ia sukai. Ah tidak, sebenarnya ia sudah menyukai aromanya, jadi mungkin nanti pelan-pelan ia menjadi sulit dipisahkan dengan aroma vanilla milik gadis ini.

“Dan yah, detik ini juga aku sudah memutuskan untuk mengambil tiket itu. Jadi, bersiaplah, jangan terlalu rindukan ibumu,” seringainya.

 

 

FIN

 

Note: Seriously, it finished already! Lol XD

Ya, kan karena ini FF series yang dibikin karena iseng2, jadi beginilah, acak2an dan gantung, maybe. Seri berikutnya “honeymoon” yang gak tahu kapan ditulis lagi, kkk~ maklum ya, namanya juga iseng, kalo ada ide dan mood *watados* ^^

Keep comment, okay? Gamssa

Author:

Pluviophile Dendrophile

108 thoughts on “B.A.B.O story: 결혼 [Wedding] 2 of 2

  1. diawal2 kok g’ada tnda pemisah antara adegan kyu-min dg donghae-jemma?
    kurang panjang~
    kyu didepan belagak dingin tp dalamnya mau banget-_-
    uri yeonmin yg polos, layani suami dg baik ya dichapter dpan?#digeplak

    yg ini lebih bkin gmes dr yg kmaren…
    mau komen apalagi?–a
    eon tambahin sndiri y^^
    makasih:)

  2. hahahaha lucu bgt pas yg ini (Tidak peduli enak tidaknya, ia merasa buta dengan rasa, bahkan jika gadis itu hanya memberinya kobokan, mungkin ia akan tetap meminumnya dengan girang.) hahaha gak sgtunya jg kali chingu ampe dkshnya aer kobokan hahahaha ngakak sumpah bhsa nya gokil2 bgt 😀
    yaahh jgn lma2 lah chingu honeymoonnya diprcepat postingnya wkwkwk keburu puasa 😀

    1. wkwk, ini lebih mengarah pd komedi jangan2 =________=
      honeymoon nunggu mood, hahaha, ih puasa gaboleh mikirin honeymoon *ngeles*

  3. eon.. aku ngakak masa pas baca kalimat ini “Pasti kerjaan trio cecunguk itu! Siapa lagi kalau bukan si cerewet Ah Ra, si setan kecil Yeon Hee dan si kepala besar aneh Yesung”
    ia kok suami aku kepalanya gede, tapi gak usah diperjelas lah eon -__-”
    eonnie suka sekali menggambarkan fisik org kyk donghae yg pendek.. kkkk~

    nah itu lagi, si Kyuhyun koplak, masa Malam pertama malah ngajak istri maen game -___-”

    eon, kobokan itu bahasa Indonesia ya?? aku kirain bahasa bnjar loh.. hahahaa XD

  4. Lucu… yeon min kenapa Jadi polos kaya gitu, itu keluarga Nya kyu kocak banget sich.. Next story Nya di tunggu

  5. akhirnya posting juga part endingnya tapi kenapa ini gantung and i need a SEQUELLL !! Ini ff favourite ku setelah dawn :). Berharap ”honeymon”nya cepet dibuat soalnya udh gak sabar liat yeon min hamil 😀

  6. akhirnya mereka nikah juga. dan kyuhyun juga udah mulai ada perasaan ke yeon min. first night yang aneh, emang dasar maniak game, haha. keluarganya kyuhyun juga koplak2 bgt, astagaa. jae kenapa ga jujur aja sih sm perasaan sendiri? knp ga terima donghae yg udah mati2an beusaha mencintainya tiap hari? ditunggu sequel nya ya eon

    1. malam pertama yg tidak mesum ^^ *muka polos*
      euhm… itu… pitnah bgt ya keluarga kyu segitunya, hahah *dimutilasi*

  7. waaahhh ahirnya part 2 nya publishhh..
    wkwkwjwj yeon min disini lugu amat.. tp kyuhyun udh mabuj kepayang tuh lama2 ama yeon min…
    wkwkwkwk waduh yeon min awalnya tdr diujung kasur kok bs jd di pelukan kyuhyun… kyaaaaa mauuu. *Plak*
    heheheheh
    semoga lanjutannya “honeymoon” bs segera di publish..
    keep writing.. (^^.)9

  8. wwkwkwkwkwk eonni~ Gokil! LOL~ endingnya gantung *cekek eonni*

    tapi menurutku, “menyeret orang dengan cara begitu!” agak aneh.. knp gak “menyeret orang dengan cara seperti itu!”

    terus ada lumayan banyak typo eon XD~~~

    nice! i’m waiting for the sequel / after story *LOL*

  9. yah ini baru mudeng klo chappi wan
    aku heng bis gk tau apa2 polos sepolos kelapa dedy cobuser
    kok keluarga yeon min cuman diwakili ma dedeknya
    kemanakah yg laen ?? pabonya bertambah 1000x
    but i like it suka ma cho family plus kemenakan2nya yg parah
    suka …. tantangan berat nih bwat bang kyunie berapa lama bertahan ma keevilannya gk berlovey dovey kaya yg sempet terlindas diotaknya
    meth bulan madu ….
    naya luv ya keep in fight
    by by

  10. Iseng2 tapi ko seru yah ƗƗɑƗƗɑƗƗɑƗƗɑ
    Dilanjut aja chingu…selalu aq tunggu kelanjutannya…(҂’̀⌣’́)9

  11. aku sangat berharap chingu klo kelanjutannya itu bisa cepet,,
    coz aku masih penasaran soalnya ini masih ngegantung banget
    tpi over all ceritanya baguz ko’ chingu

  12. nay,,, mian baru sempet komen,,
    aku mau gak mau komen masalah typo cz aku tahu kau bermusuhan dengan kata editing,, kkk
    tapi” kyknya jarak antara ending part Jo sma hae di kuil sama kyu-yeon kurang dipisah,,
    dan ceritanya,,, LOL,,, thu kluarga kyknya perlu dibawa ke RSJ deh,, atau penulisnya yang perlu dibawa ksana *diinjek
    dan,, dan,, KYUHYUN nggk normal sumpah,, itu malam pertama woooe ,,, malah main game,,
    dan part J0-Boo,, bikin gegulingan,, sementara donghae kabur dari pernikahan , dia malah nyaris dinikahkan,, wkwkkwk aku brani sumpah dia rela thu LOL
    well i’m waiting for next series
    S.O.O.N

  13. Ayo ayo honeymoon nya ditulis juga eon! Engga sabar kelanjutannya hehehe. Kalo bisa jangan di protect ya eonni:* mueheheh

  14. HALO UNNIE
    aku baru buka blog unnie dan baca ini dan…dan…dan…
    dan tiba tiba aku pengen dinikahi kyuhyun saat ini juga
    semua ini salah unnie. iya. salah unnie. unnie terlalu kece dalam urusan mendeskripsikan kelakuan dan kejahatannya kyuhyun. detil banget tapi gak berlebihan. ini kyuhyun banget tanpa harus pakai kata yang menye menye. intinya : tepat sasaran. keren. iya. unnie jjang pokoknya :3
    yuhuu~ aku mau baca lanjutannya (kalo ada) ditunggu ya un :3

    ps : aku penasaran, pas adegan myungsoo mau ngambil foto yeonmin, yo jung yang dimaksud sama yeonmin itu siapa? hehe. cuma mau tau aja sih :3

  15. Astaga itu lagi pemberkatan masih aja ngurusin surat kontrak /gubrakkk/

    Basah? Lembab? Hangat? Ganti popoknya eon xD ngeeeeeengg~~

    Ini otak udah menari nari ke yadong world ‘sekarang kau istriku jadi kau harus menemaniku bla bla bla’ main game?ngeeeng~~
    Dan ngebayangin tiba tiba kyuhyun kena penyakit kusta oh god tidak tidal
    eon mendingan langsung terusin ff ini sebelum fikiran aku melayang kemana mana lagi x.x

    Daebak eonnie ;3 oiya twitternya yeon min udah aku follow loh xD

  16. kyuhyun kau pemaksa sekali tapi romantis 😀 huwaaaaa seru banget pernikahan sepihak ,, oh ya anyway salam kenal aku natasha bella aku new reader 😀

  17. Donghaenya sekalian aja nikah di kuil itu 😀

    Cieeeee yg mau honeymoon kkkk~ moga sukses 😀

    Sama kya yang lain,. Ada bagian pas donghae di kuil sm pas adegan’a kyu ga ada pembatasnya, jd agak bingung, ak smpe baca bagian itu 5x -_-“)#ga penting#

  18. yaahhh…trlalu singkat(?) chingu,hahaha
    bneran nih g da trusannya?hehe pnsran gmna honeymoon mreka,kkkk
    tp bgus kq chingu,q suka crtnya … 😀

  19. Nikah kontrak 2 bulan dasar oon. Curiga orang2 -_- nikah 2 bln langsung cere. Maniak :Θΐ

    Ko donghae manggilnya jemma yyaa? Dan yang bikin aneh, dr pertanyaan kakek tua dii kuil itu tentang pernikahan ko langsung loncat kee kata2 malam pertamanya kyuhyun tanpa jeda hhehe.

    Kyu bagus juga. Gamau umbar2 ciuman didepan banyak org saat pernikahan dia mojok and pas narik yeon mi kee dapur hhahaha paling suka sama kalimat.

    “Pernah mendengar ini tidak? Setelah menikah, seorang gadis telah menjadi milik suaminya, bukan orang tuanya lagi. Jadi…, sebaiknya belajarlah menjadi istriku.”

    Tanpa ngerti lebih detail ekspresi kyuuu tp sukaaaa :* … Pokoknya tag favorite deh ff babo iniii hhaha

    1. iyaaa tau tuh temenku, namanya jecelyn tp panggilan jo, khusus dr hae jemma ==’
      oh itu mungkin salah gak keedit , harusnya ada jeda….

  20. hai nay, ini postingan awal juli sebenernya udah aku simpan dari pas dapat notif email, dan aku baru sempet baca di akhir agustus -____-
    awalnya komentarku sama kaya si komentator pertama itu, masalah penulisan (tapi setelah page nya ku refresh ternyata emang sudah kamu perbaiki) jadi aku bingung mau komen apaan 😀

    dan ketika mau mengomentari plot nya ternyata udah kamu jelasin di note itu, jadi yasudahlah..aku cuman mau komen tentang Donghae oppa saja ^^
    Donghae oppa, kusarankan jangan cepet-cepet masuk surga. kasian para malaikat disana, mereka minder nanti karena tersaingi oleh ketampanan oppa #eeaaaaa

  21. ih gila keluarga cho abnormal semua gak ada yg bener xD
    asik nih kyu udah mulai ada rasa sama yeonmin XD
    tapi sayangnya nih, pov buat yeonminnya sedikit, jadi gak tau perasaan yeon min sama kyu gimana :))
    daebak!

  22. uwoo semakin menarik :3 senyum-senyum sendiri bacanya, aduh lucu tapi ada kesan romantis menggugah jiwa gitu tsaaah haha

  23. hohohoho…bner2 babo story…
    sukaaaaa bngtt..asli kocakkk…
    kyu mulai lope2 nihhh yee… yeonn poloss beudd 🙂 hehehehe^^

  24. jadi kyu mulai tertarik sama yeongmi ? itu gimana kabarnya donghae sama jemma ?
    langsung ke part honeymoon ya 🙂

  25. haahhh… kyuuu… mnt yeonmin nemanii dy…
    kirain nemaninn aapp…
    ehh ternyata malhh main psp..
    parahhh bgttt tuu kyuuu..
    akhirnya jg hae ngelamar jemma…
    tp jemma. msh genggsii…
    padahal ud bw kabur pengantin orangg nii…
    wahh parahh bgtt

  26. ishhh. kirain apaan dah wktu kyu gendong?yeon .gag taunya mnta ditemenin main game . .kirain kyu mau berbuat jahil ke yeonmin ato apalh . kkkk saya tertipu. .
    stelah chap ini malah gag tertarik sma ceritanya hae , jemma. bisa2nya hae suka sma cew kyk jemma. hahahaha. ..*etdah namanya juga cinta. .kkk
    oke. .thanks for this nice story . again
    keep writing. .fighting!!! 😀

  27. Wuah ini kapan akU bacapart sebelumnya ya?Aq lp baca part ygselanjutnya *plak

    Tapi tapi ceritanya ttp kuingat kok
    Suka sama sifat kyu dsni
    Dan gemes bgt ama tingkah keluarganya asdfghjkl bgt

    Nice story

    1. berarti beda sama aku… hihihi aku itu pikun banget
      makanya kalau mau baca ff sambungan, aku baca komen di part terakhir yang udah aku komen
      jadi langsung inget gitu

  28. kyaaaaaa suka banget, tapi end. Huhu… Suka banget sama pasangan ini. Pas banget onn. Semuanya ceritanya, tokohnya, kyaaaa suka banget sama tulisan onn deh. Kyu-min aku aku jadi shippernya sekarang hooho

  29. Haha, yeon min polos amat ya…
    Seru nih, kira” mereka honey moon kemana ya… Pasti si yeon min habis dikerjain si kyu disana. Secara si kyu kan evil… Hehe just kidding bg…

  30. Q suka banget ma kyu min couple…suka juga ma keluarga ny kyu yg abstrak…oh iy q baru nemu wp yg pake bahasa Perancis ya chingu

  31. Yeon min polos banget!! Mau honeymoon masih inget sama ibunya, malah bingung gimana ntar ibunya berkunjung hahahaaha yeon min yeon min

  32. hmmm aku selalu suka karakter Yesung seperti ini, sungguh dia sekali *muka bijak*
    namun agak tidak tega dengan Donghae yang selalu dapat makian dari Jemma, oya kenapa yeoja itu dipanggil Jemma???
    mari lanjut ke Honeymoon…… hmmmmmm

  33. disini donghae bner2 kayak anak rumahan. cuma pernah mengunjungi mokpo seoul.
    Yeon Min polos banget disini. keluarga kyuhyun kenapa jadi aneh gini coba, gak kebayang appa nya kyuhyun yang biasanya tegas dan beribawa tiba2 teriak manggil yeon min “menantuku” kkk~

  34. wah membayangkan wajahnya yeon min aja keren bnget,. 😀 hahaha kyu kau pasti sangat” terpesona,. 🙂 waaaaahhhhh donghae belum beruntung,. wkwkwk seharusnya dia yg menikah,. tpi kyu tindakanmu kren,. #hohoho

  35. Kluarga Cho jjang hahaha……
    Skeluarga isi’y org aneh semua hehe
    kyu…istrimu polos skali..
    Donghae N jaemma jg seru petualangan’y hihihi

  36. Liat yeon min yang polos nikah sama kyuhyun yng iblis..
    kasian yeon min nya dikerjain sama kyu terus hehhe

    yng sabar yaa yng yeon min

  37. Liat yeon min yang polos nikah sama kyuhyun yng iblis..
    kasian yeon min nya dikerjain sama kyu terus hehhe
    yng sabar yaa yeon min 🙂

  38. Kyuhyun udahh mulai jatuh cinta tuh sma yoon min ,,

    Ka naya part1 udah pernah di publish di page yah ??

    Keren ceritanya ka

  39. Kyuhyunah! berhentilah bersikap semena-mena trhdp yeomin/?gjls :’D maap eon, entah knp setiap ada part dongek disini selalu ku skip :3 entah knp jadi males sama dongek, entah knp aku daritadi ngomong ‘entah knp’ :v

  40. Seriusan ya Kak, baca FF ini bikin aku kebelet ngakak. Itu keluarga Cho punya kelainan atau gimana sih? Kelakuannya pada aneh begitu=)) Nggak bisa bayangin Kyuhyun keluarganya gitu semua, wakakak. Pemikirannya juga pada liar semua. Aduhlah, koplak banget kak:D

  41. Kyu evilnya kumat dah dah diambang batas…Yeon min yg polos serasi dgn Kyu yg evil…moga honeymoonnya lancar yah KyuMin…
    Donghae sante2 aja tuh sama Jacy…

  42. Donghae uda ada kesempatan didepan mata ga digunain sebaik mungkin, mumpung lagi ada dikuil kenapa ga sekalian aja diajak nikah tuh si jemma nya, ntar keburu diembat cowo laen galau 😂
    Yaampun kyuu, ternyata elu diem2 menghanyutkan yee, didepan belagak sok cuek, dingin, ga peduli, eh ternyata malah modus mulu 😒

  43. Si yeonmin msih kaku nih udh jd istri ny kyu hohoho. Mn si kyu sk bgt ngisengin bini ny 😄😄😄.
    Itu mlm pertama ny so sweet skli d ajak main psp. Pdhl q kira mau d ajak main gulat 😂😂😂😂..

Guest [untuk kamu yang tidak punya acc *cukup masukkan nama & email**email aman*] | [Bisa juga komen melalui acc Twitter & Facebook]